Minggu, 26 Oktober 2008

Sekilas MOTOR GP

Ducati Merajai 2007,,,Kenapa??


Dalam musim balapan tahun 2007 ini Ducati dengan pembalapnya Casey Stoner telah memenangkan 5 dari 8 balapan yang telah digelar. Terutama di Indonesia kebanyakan penggemar Moto Gp lebih banyak menjagokan pembalap yang menggunakan motor buatan Jepang ketimbang pembalap yang menggunakan motor buatan Itali, seperti Valentino Rossi dengan Yamaha YZR M1, Pedrosa dengan Honda RC212 ataupun Criss Vermeulen diatas Suzuki GSVR800 tentu jauh lebih populer dibanding Stoner dan Capirossi yang menggunakan Ducati . Hal juga ini disebabkan karena kecilnya populasi motor buatan Ducati di Indonesia. Akibatnya banyak yang bertanya-tanya dan bahkan kecewa ketika seri demi seri podium juara makin sering direbut pembalap yang menggunakan mesin buatan Italia ini.

Konsep Ducati di Moto GP

Memang benar Moto Gp merupakan pengganti dari Gp 500 sejak tahun 2002. Sejak 10 tahun terakhir sebelum diganti dengan Moto Gp, Gp 500 didominasi oleh pabrikan Jepang. Tercatat sejak tahun 1992 hingga 2001 terdapat 3 pabrikan yang berhasil menjuarai baik konstruktor maupun pembalap yaitu Wayne Rainey dengan Yamaha YZR-500 kemudian Kevin Scwantnz dan Kenny robets diatas Suzuki RGV-500 dan yang tidak asing lagi yaitu Mick Doohan, Alex Criville dan Valentino Rossi diatas Honda NSR-500. Tetapi ketika era Moto Gp hadir dengan konsep mesin 4 tak 990 cc pada tahun 2002 membuat pabrikan asal Italy Ducati dan Aprilia untuk turut berpartisipasi. Pada musim 2003 Ducati Corse turun secara penuh sebagai peserta Moto Gp. Sebagai pabrikan yang telah absen selama 30 tahun lebih berhasil meraih podium juara pada musim pertamanya sekaligus menjadi runner up pada klasemen konstruktor mungkin bagi sebagian orang merupakan hal yang luar biasa. Apalagi pembalapnya, Loris Capirossi dan Troy Bayliss berhasil bertengger di posisi 4 dan 6 klasemen akhir. Namun sebenarnya ini merupakan sebuah awal yang baik bagi rencana jangka panjang Ducati dalam memporak porandakan dominasi Honda dan Yamaha di Moto Gp. Mengapa demikian?

0 Komennt: