Kamis, 01 Januari 2009

BAHAYA RADIASI MONITOR KOMPUTER

Hasil riset radiasi monitor terutama komputer juga memberikan gambaran bahwa: radiasi monitor komputer secara diagonal terjadi bocoran radiasi yang jauh lebih besar jika kita berhadapan secara langsung. ( mis: kalau kita berhadapan langsung, besarnya radiasi x ; maka dengan monitor yang sama kalau kita di posisi diagonalnya, besarnya radiasi x+y)

Tentang Brightness dan Contrast pada monitor
Pekerjaan yang berkaitan dengan keakuratan warna (misalnya design), tentunya sangat tergantung pada brightness dan contrast monitor; dari hasil riset makin tinggi set brightness dan contrast, maka makin tinggi radiasinya. Ssetiap mata orang memiliki daya tahan yang berbeda; pedih, keluar air mata, iritasi, dll, yang merupakan akibat dari hal tersebut diatas...
Apabila hal ini terus menerus dialami dalam jangka waktu yang cukup lama, maka salah satu akibatnya adalah: menderita Asthenopia (pupil mata jadi lambat bereaksi thd cahaya, karena intensitas cahaya (radiasi komputer, brightness contrast, cahaya matahari, dll yang berlebihan)

Dari beberapa gambaran diatas memang sangat mengerikan, tapi memang begitulah kenyataannya. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama mata. Karena kita bekerja, mencari nafkah; dengan memanfaatkan komputer, hal ini menjadi semacam dilema.

* Anjuran terbaik :
Setelah mengetahui dampak dari hal tersebut diatas, tentu kita dapat memutuskan hal yang terbaik untuk diri kita.

* Anjuran alternatif :

  1. Bila bekerja dengan komputer, setiap +- 30 s/d 50 menit, istirahatkan mata selama 5 menit, lihat tanaman yang berwarna hijau, lihat objek dengan jarak pandang yang berubah mulai dari yang terdekat sampai terjauh (lihat ke awan). Di perusahaan yang berkaitan dengan komputer di LN, malah setiap 50 menit seluruh layar komputer di set auto shut down, untuk mengistirahatkan mata seluruh karyawan sejenak selama 5 menit.
  2. Gunakan Filter monitor : karena filter monitor terbukti mengurangi efek radiasi secara elektromagnetik.

Tips Menjaga Kesehatan Mata dari Radiasi Monitor

  • Di kompress dengan air hangat/boorwater/dengan mentimun (baik untuk mata dan kulit)
  • Mata di bersihkan dengan obat tetes mata / boorwater.
  • Makan vit A / wortel/ banyak makan sayuran segar berwarna hijau/orange
  • Tidur/ istirahat teratur selama 8 jam.
  • Khusus di daerah tropik; masih banyak orang yang belum sadar dan 'care' terhadap mata sendiri: lindungi mata anda dari terik matahari karena intensitas cahaya matahari jauh lebih besar dan dapat mengakibatkan katarak.
  • Khusus Orang Tua dan Calon Orang Tua : Anjurkan anak anda dari sekarang, menonton TV / main playstation,dsb, dengan jarak minimal 3 meter. Jangan membaca sambil tidur / ditempat yang kurang pencahayaannya. Hal ini sangat penting ditanamkan sejak dini.

Tips Menjaga Mata dengan Konsumsi Vitamin

Untuk konsumsi vit A, menurut hasil riset terbaru dari inggris antara lain:
Kebutuhan konsumsi vit A
  • untuk balita : 200 SI/kg berat badan, Sedangkan
  • untuk orang dewasa : 70 SI/kg berat badan.

Untuk orang dewasa kebutuhan tersebut sudah terpenuhi dengan makanan sehari-hari. Jadi tidak perlu konsumsi tabelet vit A secara khusus dan kontinu, karena dapat menimbulkan batu ginjal.Tablet Vit A dapat diminum seminggu 1x. Lain hal-nya dengan Wortel / sayuran/ buah berwarna hijau / Orange semuanya yang alami mengandung Pro vit. A yang dapat diurai tubuh dengan baik sehingga tidak berdampak merugikan kesehatan. Wortel segar dapat dimakan langsung.

Terimakasih , Moga bisa bermanfaat.....Silver_eagle2134

TV Plasma

Apa Perbedaan TV Plasma Dengan TV LCD ??

TV LCD menggunakan teknologi yang sama dengan layar laptop atau monitor layar datar. Selain ukurannya kompak dan ringan juga memiliki layar yang beresolusi lebih tinggi. Layar LCD terdiri dari jutaan kristal yang dibungkus lapisan kaca tipis. Masing-masing kristal ini memiliki respons berbeda terhadap energi listrik. Ini yang membuat tampilan di layar pun jadi beraneka ragam warnanya.

Layar TV plasma menggunakan teknologi berupa bola-bola kaca kecil yang di dalamnya berisi gas yang disebut plasma. Ketika dialiri energi listrik, gas plasma ini mengeluarkan sinar ultraviolet yang membakar lapisan kaca pada layar. Akibatnya layar pun berubah dari hitam menjadi berwarna.

Itulah perbedaan mendasar dari teknologi TV plasma dengan TV LCD. Masih banyak perbedaan lainnya dari kedua teknologi, seperti ukuran dan teknologi layar datarnya.

TV LCD memiliki keterbatasan dalam soal dimensinya, karena LCD sebenarnya didesain sebagai monitor komputer. Saat ini, layar terbesar adalah buatan Samsung yang berukuran 46 inchi. TV ini diluncurkan pertengahan tahun 2004, setelah sebelumnya diperlihatkan pada pameran peralatan elektronik dan rumah tangga di New York, April lalu. Oleh karena itu, ukuran TV LCD yang umumnya berada di pasar saat ini berkisar antara 15, 17, 20, hingga 22 inchi.

TV plasma memiliki ukuran layar yang jauh lebih besar, didesain untuk para penonton TV yang menyukai layar di atas 37 inchi. Ukuran TV plasma bisa mencapai 76 inchi. Sehingga tidak mengherankan kalau para penggemar layar besar memilihnya untuk disatukan dengan perangkat home theater.

Namun begitu pemilik TV plasma harus bersiap-siap dengan melonjaknya tagihan listrik. Ini disebabkan karena konsumsi listrik TV plasma dua kali lipat dari TV LCD. Penyebab utamanya adalah pada sistem pendingin layar.

TV plasma membutuhkan kipas untuk 'menyejukkan' layar TV plasma agar tidak terlalu panas bila dipakai dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena tidak memakai proses pembakaran, layar LCD memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan layar plasma.

DARI sisi tampilan gambar TV, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda pula. Layar TV plasma cenderung untuk tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Malah dibandingkan dengan TV CRT sekalipun, TV plasma masih kalah dalam memproduksi warna hitam yang kelam dan gradasi abu-abu gelap. Masalah lainnya gambar-gambar yang statis dalam jangka waktu lama seperti logo stasiun TV tidak bisa cepat hilang dari layar. Bayangannya masih tertinggal meskipun siaran TV telah berpindah ke tayangan yang lain.

Dalam soal kualitas pergerakan gambar, TV plasma punya keunggulan mampu menampilkan citra gambar yang bergerak cepat. Sehingga perpindahan gambar seperti film laga (action) lebih enak ditonton pada TV plasma. Kemudian dilihat dari sudut pandang, TV plasma punya keunggulan bisa ditonton dari segala sudut, seperti halnya TV konvensional.

Biasanya TV plasma dijual dalam bentuk video display, sehingga masih harus dibebani dengan membeli TV Tuner (penala gelombang) dan speaker.

Sebaliknya TV LCD sudah dijual lengkap dengan speaker dan tuner. Layar TV LCD memiliki kemampuan untuk menampilkan warna hitam yang jelas. Untuk mendapatkan kenyamanan dalam menonton, pandangan mata harus diarahkan lurus ke arah layar. Bila dilihat dari sisi lain, yang tampak hanya bayangan saja. Keuntungan TV LCD adalah tidak memerlukan sistem pendinginan yang berlebihan, sehingga suaranya lebih halus dari TV plasma. Jadi, bisa jadi pilihan bagi yang membutuhkan layar untuk komputer dan menonton TV.

Kontras memegang peranan penting dalam menghasilkan gambar yang nyaman untuk ditonton. Nilainya mengacu pada gelap atau terangnya layar. Semakin tinggi rasionya akan semakin baik tampilan gambarnya.

Rata-rata TV LCD memiliki rasio kontras mulai dari 400:1 hingga 800:1. TV plasma mulai dari 600:1 sampai yang tercanggih memiliki kemampuan 1.500:1.

Teknologi

Robot Mikro yang Mampu Bekerja Dalam Tubuh


Robot Mini

Robot Mini

Ilmuwan di Korea telah membuat robot-robot yang cukup kecil untuk bisa menjelajahi tubuh manusia dan digerakkan oleh otot jantung.

Sukho Park di Chonnam National University, Korea, dan rekan-rekannya telah merancang sebuah robot-mikro yang digerakkan oleh sel. Tim Park membuat robot tersebut dengan menumbuhkan jaringan otot jantung dari sebuah tikus pada kerangka-kerangka robot kecil yang dibuat dari polidimetilsiloksana (PDMS). PDMS merupakan polimer biokompatibel sehingga membuat robot tersebut cocok digunakan dalam pengaplikasian biomedik.

Yang istimewa pada robot-robot ini, kata Park, adalah mereka tidak memerlukan suplai energi eksternal. Tetapi sel-sel otot jantung yang berelaksasi dan berkontraksi yang memberikan energi. Sel-sel otot jantung sendiri mendapatkan energinya dari sebuah medium kultur glukosa. Sel-sel yang berdenyut sendiri ini memungkinkan robot tersebut menggerakkan keenam kakinya.

Robot ini memiliki tiga kaki depan yang pendek (panjang 400 mikrometer) dan tiga kaki belakang yang lebih panjang (panjang 1200 mikrometer), semuanya terpasang pada sebuah badan segiempat. Pada saat sel-sel jantung berkontraksi, kaki belakang yang lebih panjang menekuk ke dalam. Ini menghasilkan perbedaan gesekan antara kaki depan dan kaki belakang, yang menekan robot bergerak maju. Para peneliti mengukur kecepatan rata-rata robot ini sekitar 100 mikrometer per detik.

Park mengatakan robot-robot yang mirip kepiting ini bisa digunakan di dalam tubuh untuk membersihkan rongga atau pembuluh yang tersumbat, dengan melepaskan sebuah agen pelarut untuk membersihkan penyumbatan yang mereka lalui.