Minggu, 26 Oktober 2008

Dominasi Ducati di World Superbike Championship


Sejak diselenggarakan pertama kali pada tahun 1988 hingga saat ini telah 19 musim balapan digelar, Ducati memenangkan 12 diantaranya baik pembalap maupun pabrikan. Meski konsep WSBK dan Moto Gp sangat berbeda, ada beberapa hal yang sangat menguntungkan bagi pabrikan seperti Ducati. Salah satunya adalah penggunaan mesin 4 langkah yang kini diaplikasikan pada seri Moto Gp. Bagi pabrikan seperti Honda, Yamaha dan Suzuki mereka baru melakukan persiapan pada awal tahun 2000, tak lain karena mereka masih harus membagi konsentrasi pada pengembangan motor 2 tak mereka dalam menghadapi musim balap tahun 2001. Sedangkan bagi Ducati mereka tinggal mempersiapkan sasis dan mesin saja mengingat mereka memang ahlinya dalam mengembangkan motor balap bermesin 4 tak.

Riset dan Pengembangan Ducati Desmo GP Series

Apabila musim 2003 dengan Ducati Gp3 mereka masih melakukan uji kelayakan mesin, maka pada Gp4 dan Gp5 mereka mengembangkan teknologi sasis untuk mendukung kesetabilan. Loyonya Ducati pada musim 2006 dengan Gp6 hal ini disebabkan Ducati lebih berkonsentrasi untuk mengembangkan motor berkapasitas 800cc ketimbang habis habisan pada motor 990cc yang akan segera pensiun. Itupun mereka masih sempat mengecap 2 kemenangan pada seri pertama dan terakhir. Pada musim 2007 merupakan saat bagi Ducati memanen hasil pengembangan dari Ducati Gp3 sampai Ducati Gp6. Keunggulan Ducati Gp7 atas lawan lawanya merupakan hasil dari riset yang dilakukan Ducati Corse selama 4 musim balapan dan untuk yang akan datang dijamin kita akan lebih sering melihat tim asal Bologna ini menjadi juara seri ketimbang tim dari Jepang.

Di ketas kertas Ducati Desmosedici GP 7 unggul segala galanya atas kwartet Jepang

blap.jpg

Jika dilihat dari performa motor terutama tenaga mesin dan top speed sangat terlihat keunggulan Ducati Gp7 dibanding lawan lawanya terutama dari Yamaha YZR M1 tunggangan Valentino Rossi. Meskipun data kecepatan motor dalam berakselerasi dan kecepatan saat melahap tikungan juga sangat mempengaruhi tetapi data tersebut sangat bervariasi tergantung pada komposisi dan konvogurasi gir. Apalagi musim 2007 ini overtaking lebih sering terjadi pada trek lurus sehingga tenaga dan top speed motor lebih berpengaruh dalam menentukan mengang kalahnya seorang pembalap dibanding musim sebelumnya.

0 Komennt: